APD

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

APD dalam dunia industri dikenal dengan istilah personal protective equipment (PPE) merupakan peralatan yang digunakan oleh karyawan atau pekerja untuk melindungi diri dari potensi bahaya kecelakaan kerja. APD merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai dengan bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang sekelilingnya.

Berdasarkan pasal 14 huruf c UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pengusaha/pengurus perusahaan wajib menyediakan APD secara cuma-cuma terhadap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja. Apabila kewajiban tersebut tidak dipenuhi oleh pengusaha/pengurus, maka termasuk kedalam pelanggaran undang-undang. Berdasarkan pasal 12 huruf b, tenaga kerja diwajibkan memakai APD yang telah disediakan. APD yang disediakan harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan memiliki sertifikat. Tenaga kerja berhak menolak untuk memakai APD yang tidak memenuhi syarat.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan pemakaian APD adalah :

  1. Enak dan nyaman dipakai
  2. Tidak menggangu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak pekerja
  3. Memberikan perlindungan efektif terhadap segala jenis bahaya atau potensi bahaya
  4. Memenuhi syarat estetika
  5. Memperhatikan efek samping penggunaan APD
  6. Mudah dalam pemeliharaan, tepat ukuran, tepat penyediaan dan harga terjangkau

Sumber informasi yang digunakan untuk penentuan penggunaan APD yaitu :

  1. Pengalaman berkerja karyawan
  2. Hasil audit atau pemerisksaan K3
  3. Keluhan karyawan
  4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Ketentuan pemerintah
  5. Data keselamatan tentang bahan berbahaya
  6. Hasil rapat keselamatan
  7. Hasil catatan medis

 

Peralatan Pelindung Diri

Beberapa jenis APD yang disarankan untuk dipakai adalah :

 

Jas Laboratorium. Jas laboratorium (lab coat) berfungsi sebagai pelindung tubuh dari percikan bahan kimia berbahaya. Terdapat dua jenis jas laboratorium, yaitu jas lab sekali pakai dan jas lab berkali-kali pakai. Jas lab sekali pakai umunya digunakan di laboratorium biologi dan hewan. Sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di laboratorium kimia.

Jas lab kimia dapat berupa :

  1. Flame-resistant lab coat atau jas laboratorium yang bahannya dilapisi material tahan api. Jas lab ini cocok digunakan untuk praktikan yang bekerja dengan peralatan atau bahan yang mengeluarkan panas, seperti peleburan sampel tanah, pembakaran menggunakan tanur bersuhu tinggi dan reaksi kimia yang mengeluarkan panas.
  2. 100% contton lab coat atau jas laboratorium yang biasanya digunakan di laboratorium kimia umum. Jas lab jenis ini dapat dipakai hingga 1-2 tahun. Setelah melewati waktu pakai, jas lab jenis ini rentan rusak karena pengaruh bahan kimia asam.
  3. Synthetic/cotton blends atau jas lab yang 100% terbuat dari polyester atau campuran polyester/cotton. Seperti cotton lab coat, jas lab ini biasa digunakan di laboratorium kimia umum

 

Kaca mata keselamatan. Mata merupakan bagian tubuh yang cukup vital dan sangat bergharga. Jumlah kecelakaan yang menimpa mata cukup banyak. Akan tetapi fenomena di lapangan, banyak pekerja yang tidak nyaman menggunakan kacamata. Sehingga disiplin terhadap aturan untuk mengenakan APD di industri harus diperhatikan.

Di laboratorium kimia, kaca mata digunakan untuk menjaga mata dari percikan larutan kimia atau panas yang dapat membahayakan. Kaca mata yang digunakan sebaiknya adalah kaca mata yang tahan terhadap potensi bahaya kimia dan panas. Terdapat dua jenis kaca mata keselamatan, yaitu clear safety glasses dan clear safety goggles.

Clear safety glasses merupakan kaca mata keselamatan yang biasa digunakan untuk melindungi mata dari percikan larutan kimia atau debu. Sementara itu, clear safety googles digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia atau reaksi kimia berbahaya. Terdapat tiga tipe peralatan pelindung mata, yaitu :

  1. Direct vented googles. Umumnya digunakan untuk melindungi mata dari debu, namun tidak cocok untuk melindungi mata dari percikan atau uap bahan kimia
  2. Indirect vented googles. Cocok digunakan untuk melindungi mata dari kilauan cahaya dan debu, namun tidak cocok untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia
  3. Non-vented googles. Baik digunakan untuk melindungi mata dari debu, uap, dan percikan bahan kimia. Selain itu, kaca mata ini juga digunakan untuk melindungi mata dari gas berbahaya

 

Sepatu Pengaman. Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika bekerja di laboratorium karena tidak dapat melindungi kaki ketika larutan atau bahan kimia terjatuh mengenai kaki. Sepatu biasa umumnya sudah cukup untuk digunakan sebagai pelindung. Namun di laboratorium industri, sepatu yang digunakan adalah sepatu keselamatan yang tahan api dan tekanan tertentu. Selain itu terkadang disediakan juga plastik alas sepatu untuk menjaga kebersihan laboratorium apabila digunakan untuk keluar dari laboratorium.

 

Pelindung Muka. Pelindung muka atau face shield digunakan untuk melindungi wajah dari panas, api, dan percikan material panas. Alat ini biasa digunakan saat mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di tanur, dan mengambil alat yang dipanaskan dengan autoclave.

 

Masker. Masker digunakan untuk melindungi pekerja dari udara kotor yang diakibtakan oleh beberapa hal, yaitu :

  1. Debu-debu kasar dari pengindraan atau operasi-operasi sejenis
  2. Racun dan debu-debu halus yang dihasilkan dari pengecetan atau asap
  3. Uap beracun atau gas beracun dari pabrik kimia
  4. CO2 yang menurunkan konsentrasi oksigen di udara

Masker yang biasa digunakan terdapat beberapa jenis, yaitu :

  1. Masker penyaring debu, yaitu masker yang digunakan untuk melindungi pernapasan dari serbuk-serbuk logam dan serbuk kasar lainnya
  2. Masker berhidung, yaitu masker yang digunakan untuk menyaring debu atau benda lain sampai berukuran 0,5 mikron
  3. Masker bertabung, yaitu masker yang digunakan untuk melindungi pernapasan dari gas-gas berbahaya. Masker bertabung memiliki filter yang baik dari masker berhidung.

Pekerjaan di laboratorium kimia memiliki potensi bahaya yang berasal dari bahan atau reaksi kimia karena dapat mengeluarkan gas berbahaya. Sehingga penggunaan masker gas cocok untuk antisipasi terhirupnya gas berbahaya. Masker gas dapat berupa masker biasa berbahan kain dan masker khusus yang dilengkapi material penghisap gas. Masker gas umumnya digunakan untuk keperluan umum, seperti larutan standar. Sedangkan masker gas khusus digunakan saat menggunakan larutan atau bahan kimia yang mengandung gas berbahaya seperti asam klorida, asam sulfat dan asam sulfida.

 

Sarung Tangan. Sarung tangan harus diberikan pada pekerja yang berpotensi mengalami beberapa hal, yaitu :

  1. Tusukan
  2. Sayatan
  3. Terkena benda panas
  4. Terkena bahan kimia
  5. Terkena aliran listrik
  6. Terkena radiasi

Sarung tangan (glove) melindungi tangan dari ceceran larutan kimia yang bisa membuat kulit gatal atau melepuh. Macam-macam sarung tangan yang digunakan di laboratorium biasanya terbuat dari  karet alam, nitril dan neoprene. Sarung tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang dilengkapi dengan serbuk khusus dan tanpa serbuk. Serbuk tersebut umumnya terbuat dari tepung kanji yang berfungsi untuk melumasi sarung tangan supaya mudah digunakan.

 

Pelindung Telinga. Pelindung telinga berguna untuk melindungi pekerja dari loncatan api, percikan logam, atau partikel-partikel yang melayang. Perlindungan dari kebisingan dilakukan dengan penyumbat telinga. Pelindung telingan (hear protector) yang lazim digunakan di laboratorium untuk melindungi telinga dari bising yang dikeluarkan oleh alat tertentu seperti autoclave, crusher, sonikator, dan pencuci alat gelas yang menggunakan ultrasonik. Setiap orang yang terpapar kebisingan, dibatasi waktu dan tingkat kebisingan. Batas kebisingan menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA) adalah sebagai berikut :

 

Waktu

Tingkat kebisingan (dB)

8 jam

90

6 jam

92

4 jam

95

2 jam

100

1 jam

105

30 menit

110

15 menit

115

 

APD yang dibutuhkan berdasarkan faktor bahaya, diantaranya :

Faktor Bahaya

APD yang dibutuhkan

Debu Mata

:

Googles, kaca mata sisi kanan dan tertutup sebelah kiri
Muka

:

Penutup muka dari plastik
Alat pernapasan

:

Masker khusus untuk debu
Percikan api atau logam Kepala

:

Topi plastik berlapis asbes
Mata

:

Googles
Muka

:

Penutup muka dari plastik
Jari, lengan, tangan

:

Sarung tangan asbes berlengan panjang
Betis, tungkai

:

Sepatu kulit
Mata kaki, jari kaki

:

Sepatu kulit
Tubuh

:

Jaket asbes
Gas, asap, fumes Mata

:

Googles
Muka

:

Penutup muka khusus
Alat pernapasan

:

Masker dengan filter untuk gas
Tubuh

:

Pakaian karet atau bahan lain yang tahan kimiawi
Jari tangan, lengan

:

Sarung plastik, karet berlengan panjang
Betis tungkai, mata kaki

:

Sepatu yang konduktif
Cairan dan bahan kimia Kepala

:

Topi plastik/ karet
Mata

:

Googles
Muka

:

Penutup dari plastik
Alat pernapasan : Respirator khusus
Jari, tangan, lengan

:

Sarung plastik
Tubuh

:

Pakaian plastik/ karet
Betis, tungkai : Pelindung khusus dari plastik/ karet
Mata kaki, kaki

:

Sepatu karet
Penyinaran radioaktif Jari, tangan, lengan

:

Sarung tangan karet dilapisi timah hitam
Tubuh

:

Jaket karet/ kulit dilapisi timah hitam
Penyinaran sedang/ kuat Kepala

:

Topi
Mata dan muka

:

Googles dengan filter (dari logam atau plastik), pelindung muka

 

Sumber :

Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industry. Yogyakarta : Graha Ilmu

Yudiono, Herman. 2017. 15 Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia. [online] diakses di http://www.duniakaryawan.com/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia/ pada 14 Mei 2017.

In case you have a pupil, they may find it effortless writing online to do this.